100 hari pemerintahan SBY rieke'oneng'Nilai program menkes tak jelas
Rabu, 27/01/2010 18:38 WIB
100 Hari Pemerintahan SBY
Rieke 'Oneng' Nilai Program
Menkes Tak Jelas
Rachmadin Ismail : detikNews
detikcom -
Jakarta,
Anggota
Komisi IX
DPR Rieke
Dyah Pitaloka
menilai
kinerja
Kementerian
Kesehatan yang dipimpin oleh
Endang Rahayu Sedyaningsih tidak
maksimal. Program 100 hari kerja
dalam bidang pelayanan
kesehatan, persoalan obat, tenaga
medis dan keamanan di lembaga
kesehatan masih carut marut.
"Parameter sukses program 100
hari menteri kesehatan tidak jelas,
karena tidak menyelesaikan dan
tidak membenahi akar persoalan,
tidak memberi solusi persoalan
kesehatan masyarakat," kata
Rieke, dalam rilis kepada detikcom,
Rabu (27/1/2010).
Politisi PDIP ini mengkritik
presentasi kinerja Menkes yang
disampaikan dalam rapat kerja
dengan komisi IX DPR beberapa
waktu lalu. Klaim tercapainya
rencana aksi program hingga
114,8 % pada hari ke 75, dinilai
masih tidak sesuai dengan realitas
yang terjadi di masyarakat.
Untuk itu, wanita yang pernah
berperan sebagai 'Oneng' dalam
sinetron Bajaj Bajuri ini
memberikan beberapa
rekomendasi terkait program
kerja Kemenkes ke depan. Di
antaranya adalah membenahi soal
aturan kesehatan.
"Kementrian Kesehatan RI harus
segera membenahi koordinasi
antara pusat dengan daerah,
bekerja sama dengan Kementrian
Dalam Negeri. Peraturan peraturan
yang bersifat prinsip dan
menyangkut hajat hidup orang
banyak, terutama di bidang
kesehatan tidak dapat
diotonomisasikan," jelasnya.
Selain itu, pemberian layanan
kesehatan dengan mekanisme
Jamkesmas atau Jamsosnas dan
Jamkesda harus diselaraskan
dengan UU 40/2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Kemenkes diminta tidak menjadi
operator asuransi kesehatan,
namun lebih fokus sebagai
regulator dan mengoptimalkan
kerja pada penyediaan
infrastruktur kesehatan.
"Keberhasilan kementerian
Kesehatan tidak bisa sekadar
dilihat dari seremonial pemberian
kartu Jamkesmas," lanjutnya.
Rieke juga menyoroti persoalan
keamanan di tempat pemberian
layanan kesehatan. Masih ada
dugaan malpraktek, penolakan
pasien miskin oleh rumah sakit
tertentu hingga penculikan bayi di
Puskesmas dan rumah sakit.
"Dugaan adanya makelar proyek
kesehatan termasuk di DPR dan
hal-hal terkait persoalan kesehatan
yang melibatkan oknum tertentu,
maka pemerintah harus segera
membuat Satgas Mafia Kesehatan.
Tujuannya agar ada pengawasan
dan sanksi tegas terhadap siapa
pun yang terlibat dalam 'kejahatan
di dunia medis'," tutupnya.
0 Response to "100 hari pemerintahan SBY rieke'oneng'Nilai program menkes tak jelas"
Post a Comment
SILAHKAN BERI KOMENTAR DAN SARAN ANDA. Jangan malu-malu