Apakah arti cinta
Bagaimana kita mengartikan cinta?.Suatu saat ada seseorang yang
bertanya kepada Abu Dzar al-
Ghiffari, salah seorang sahabat
Nabi SAW, tentang arti cinta. Dia
bertanya, ''Hai Abu Dzar,
pernahkah engkau melihat orang
yang berbuat jahat terhadap
orang yang amat dicintainya?''
''Ooo, pernah. Bahkan sering, saya
melihatnya,'' jawab Abu Dzar.
''Dirimu sendiri itu adalah orang
yang paling kamu cintai. Dan
kamu berbuat jahat terhadap
dirimu bila durhaka kepada Allah,''
jelasnya.
Merujuk pendapat itu, saya jadi
mati kutu. Ada perasaan takut luar
biasa. Karena seringnya berbuat
durhaka. Sering menganggurkan
diri dari amal sholih.
Mengosongkan waktu dari pahala.
Banyak bermain dan banyak
melakukan hal yang tidak
bermanfaat. Penampilan
seenaknya. Apakah bisa ini disebut
mencintai diri sendiri? Yang saya
lakukan sesungguhnya merupakan
perwujudan kebencian terhadap
diri sendiri. Nggak sayang, nggak
eman dengan badan dhewek.
Dengan demikian, sebenarnya
saya telah tega berbuat jahat
terhadap 'orang' yang amat saya
cintai bukan? Relevansinya, jangan
sampai nanti istri cuma jadi
korban. Hanya sebagai
pelampiasan, tidak diperhatikan
dan jadi obyek seperti orang yang
didholimi. Tidak terpenuhi hak –
haknya.
Maka, di awal – awal perkawinan
saya sering katakan kepada istri,
“ Mari kita berpacu di jalan Allah.
Sebab di sanalah cinta kita akan
bersemi. Jangan mengharapkan
cinta dari saya yang sulit
mencintai diri sendiri. Mari cintai
diri kita sendiri. ” Kalimat puitis,
yang saya yakin istri juga bingung
menterjemahkannya, walaupun
dia bilang, “ Ya.” Sampai akhirnya
hubungan itu mencapai
kesetimbangan dan kesepahaman,
bahwa dengan dasar yang sama,
tujuan yang sama, di atas jalan –
jalan Allah dan panji – panji
cintaNya, di bawah rahmat dan
bimbinganNya, akhirnya cinta itu
bersemi. Mekar. Harum dan
mewangi. Meminjam istilah
sekarang, seperti layakanya
“ ketika cinta bertasbih”.
Dan kini, ketika rasa itu
melambung tinggi, tatkala saya
bilang I love you, kepadanya,
rasanya seperti bilang I love my
body. Justru, lantaran istri, saya
mendapatkan kembali bagaimana
jalan dan bentuk untuk bisa
mencintai diri sendiri. Egois, tapi
fantastis. Inilah bagian dari jalan
syukur itu. Rahasia Ilahi dalam
mengarungi bahtera cinta dalam
rumah tangga. Menguak
kebesaran-Nya, sebagaimana
firman-Nya dalam surat Ruum
ayat 21; “Dan di antara tanda-
tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu
bertempat (memperoleh
ketenangan dan ketentraman)
kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir. ”
Oleh ;Ust. Fahmi
official website ldii
0 Response to "
Apakah arti cinta
"Post a Comment
SILAHKAN BERI KOMENTAR DAN SARAN ANDA. Jangan malu-malu