kisah sukses raja listrik
"Matsushita Konosuke : Pegawai
Toko Sepeda yang Menjadi Raja
Elektrik Jepang". Dari judulnya
saja sudah jelas : menceritakan
kisah hidup Konosuke.
Dari buku inilah saya lebih tahu
lebih dalam bagaimana
susahnya Konosuke-san
membangun kerajaan bisnisnya
itu. Benar-benar dari nol.
Awalnya Konosuke kecil
hanyalah pegawai di toko
sepeda Pak Godai yang
kemudian memanjakan
Konosuke kecil karena mereka
tidak memiliki seorang anakpun.
Meski tidak tamat sekolah dasar,
Konosuke kecil sangat kreatif
dan mempunyai kemauan
belajar tinggi. Misalnya belajar
ototidak tentang mesin bubut,
cara memutar stir yang alat-
alatnya memang tersedia di
toko Pak Godai.
Tahun 1910, tepat diusianya
ke-15 Konosuke diterima di
Perusahan listrik Osaka dengan
jabatan : Asisten petugas listrik.
Tugasnya antara lain menangani
pemasangan kabel-kabel untuk
aliran listrik di rumah-rumah
yang ingin memasang listrik.
Karena kinerjanya yang bagus,
rapi, telaten dan teliti, hanya
selang setahun ia sudah
diangkat menjadi petugas
internal senior yang
membawahi sejumlah anak
buah.
Di usianya yang ke-20,
Konosuke menikah dengan
Mumeno (19 tahun). Mereka
tinggal di rumah kontrakan kecil
di Ikaino, disrik Higashinari.
Mumeno adalah seorang wanita
periang dan wajahnya sellau
berseri-seri. Sejak saat itu
konosuke pergi ke kantor
dengan diantar oleh senyum
Mumeno. "Hati-hati di jalan ya"
Kata Mumeno setiap pagi. (Oh
my god, bener-bener seperti
istri yang sy idam-idamkan
he..he...).
Ketika itu jabatan Konosuke
telah menjadi petugas
pemeriksa. Namun, akhirnya ia
memutuskan untuk keluar dari
Perusahaan listrik Osaka. Apa
sebab? Konosuke merasa
pekerjaannya sebagai pemeriksa
sangat membosankan, hanya
mengecek laporan dari bawahan
setiap hari. Ia mengatakan
"Kalau keadaannya begini terus,
aku akan jadi stress".
Karena itu, ditahun 1917, ia
menekuni usaha baru membuat
fitting lampu (tempat tatakan
lampu). Modalnyapun pinjam
dari Hayashi, salah seorang
teman karibnya sebeesar 100
yen. Uang itu habis untuk
membeli mesin cetakan. Diawal-
awal tahun usaha pembuatan
fitting ini mengalami masa sulit,
pemasaran yang seret, modal
cekak serta karyawan yang
masih sedikit. Untunglah pada
desember 1917 ia didatangi
petugas listrik yang mengatakan
"Kami ingin Bapak membuat
tatakan kipas anghin dari
adonan bahan pembuat fitting".
Tentu saja tawaran ini disambut
baik. Sejak itulah, usaha
Konosuke menuai laba.
Pada tahun 1918 berdirilah
Matsushita Denki Kigu
Seisakusho atau Pabrik
pembuatan alat listrik
Matsushita dengan lambang
huruf "M" yang digunakan
sampai dengan sekarang.
Dengan pabrik itu, Konosuke
mampu mengembangan banyak
produk, mulai lampu baterai,
kipas angin, radio dan lain-lain.
Yang sangat terkenal adalah
lampu merek "National" yang
dikeluarkan bulan maret 1926.
Dua tahun kemudian (1928)
pabriknya telah berkembang
pesat dengan tiga buah tempat
produksi dan 300 pegawai.
Ketika Jepang terlibat perang
dengan China pada tahun 1939,
Matsushita elektrik menerima
pesanan permintaan angkatan
bersenjata Jepang untuk
membuat bayonet, baling-
baling kayu untuk pesawat
terbang, radio komunkiasi, alat
detektor arah dan sebagainya.
Dan pastinya, semua ini tidak
bisa ditolak. Lha wong yang
minta militer. Karena itu bulan
April 1943 didirikanlah
Matsushita Zasen Kabushiki
Gaisha (PT Pembuatan kapal
Matsushita) di pantai Sanbacha,
kota Sakai.
Nah ada percakapan konyol (dan
penuh semangat kreativitas !)
antara Konosuke dengan Letjend
Onishi dari AL Jepang. Begini
katanya
Letjend Onishi (LO) : "Pak
Konosuke, saya minta Anda
membuat pesawat terbang"
Konosuke (K) : "Saya hanya
pengusaha biasa, saya tidak bisa
membuat pesawat terbang".
LO : "Tapi saya yakin Anda pasti
mampu, Coba Anda buat
pesawat terbang itu dari bahan
lain karena sekarang persediaan
duralium (sejenis alumnium
campuran) sudah menipis".
K : "Kalau sudah habis, lalu
bahan apa yang harus saya
pakai".
LO : "Anda dapat membuatnya
dari kayu tripleks !!!".
Konosuke sendiri memahami
betul kesulitan AL jepang.
Akhirnya dibuatlah pesawat
dengan bahan tripleks itu. Bulan
januari 1945, pesawat tersebut
selesai. Kali ini percobaan
penerbangannya disaksaikan
oleh masyarakat banyak. "Moga-
moga bisa terbang..." Pikir
Konosuke. Tak lama kemudian
pesawat tersebut mengudara
dan terbang berputar-putar di
langit musim dingin.
Ketika perang usai dan Jepang
mengalami kekalahan pada PD
II, hampir semua industri Jepang
gulung tikar. Ini akibat kebijakan
tentara AS yang mematikan
semua usaha yang terlibat
langsung membantu tentara
Jepang, termasuk usaha
Konosuke. Namun berkat lobi-
lobinya dan ungkapan
pendapatnya majalah PHP
(terbit april 1947), ia dapat
menyakinkan kembali mabes
tentara Amerika.
Pada bulan Januari 1951, untuk
kali pertama Konosuke pergi ke
luar negeri untuk meninjau
keadaan di luar. Negara pertama
yang dituju adalah : Amerika.
Ternyata, Amerika adalah negara
yang cukup makmur bahkan
lebih makmur yang ia
perkirakan. Ketika di NY, ia
melihat sebuah monumen dari
batu marmer didepan stasiun
yang sangat mengkilat sampai-
sampai sosok Konosuke
tercermin di situ.
Berkat kunjugan itulah, pada
tahun 1953 Matsushita Denki
mulai memasarkan mesin cuci.
Sedangkan televisi dipasarkan
tahun 1952 dan ketika itupula
NHK (dengan TVRI lebih tua
mana ya?) yang pertama kali
memulai siaran televisi.
Tahun 1958 usahanya
meningkat dengan produksi
stereo tape, tape recorder, AC,
pemanas ruangan, mesin jahit,
lampu senter dan sebagainya.
Pada tahun itupula ia
mendapatkan penghargaan dari
Ratu Juliana Belanda karena
jasa-jasanya menjalin hubungan
kerjasama antara Jepang dengan
Belanda.
Bulan April 1987 atas semua
jasa-jasanya, ia menerima
penghargaan tertinggi yang
bernama Kyokujitsu Toka
Daijusho yang biasa
dianugerahkan kepada
masyarakat. Pada saat itu,
Matushita telah menjadi
perusahaan dengan nilai
penjualan tertinggi, yakni 24%
lebih banyak dibandinkan 10
perusahaan besar lain di Jepang
serta memiliki 600 buah pabrik
di seluruh Jepang dan lebih dari
seratus buah pabrik di luar
negeri.
Di usianya yang ke-94,
Konosuke menghembuskan
nafas terakhir. Namun jasa-
jasanya tetap dikenang oleh
masyarakat luas.
0 Response to "kisah sukses raja listrik"
Post a Comment
SILAHKAN BERI KOMENTAR DAN SARAN ANDA. Jangan malu-malu