HATI

DIambil dari jokam community website. Bersabda Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam : ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuh, jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah dia itu adalah hati. Karena hati menjadi ukuran baik buruknya seseorang, maka sasaran Iblis dalam menyesatkan manusia adalah menyerang hatinya lebih dulu dengan bermacam- macam fitnah. Hudzaifah berkata : aku mendengar Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda : diperlihatkan fitnah-fitnah ke dalam hati seperti (menganyam) tikar, sehelai-sehelai. Maka hati mana yang dicampuri fitnah, dititik di dalamnya satu titik yang hitam dan hati mana yang mengingkari fitnah, maka dititik di dalamnya satu titik putih, sehingga fitnah menjadi ada pada dua hati yaitu ada hati yang putih seperti batu marmer, maka fitnah itu tidak membahayakan kepadanya selama ada langit dan bumi, dan hati yang lain hitam kelabu seperti kendi yang dibalik tidak mengenal yang baik dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali apa-apa yang dicampur dari hawa nafsunya. Kerusakan/fitnah yang dihadirkan (oleh Iblis/jin/syetan manusia) ke dalam hati seseorang itu, seperti orang menganyam tikar sehelai-sehelai terus-menerus sedikit demi sedikit tapi datang terus. Dalam menerima fitnah hati dibagi dua : 1. Hati yang kalau didatangi fitnah dia menerimanya, menyedotnya seperti bunga karang menyedot air, lama-lama basah semua, begitu pula hati ketika menerima fitnah dititik hitam, kalau menerima terus hati itu hitam keseluruhannya, akhirnya hati tersebut tidak bisa membedakan mana yang maruf dan mana yang mungkar. 2. Hati yang walaupun didatangi fitnah berkali-kali hati tetap menolaknya, inilah hati yang putih seperti batu marmer, putih bersih, di dalamnya ada lampu yang meneranginya, maka semakin banyak menolak fitnah semakin terang benderang cahaya lampunya, sehingga semua fitnah tidak membahayakannya. Adapun fitnah yang masuk ke dalam hati antara lain ialah : ialah keinginan-keinginan yang tidak bisa dikendalikan, seperti keinginan seorang untuk mendapatkan lawan jenisnya, sehingga timbul pelanggaran-pelanggaran sampai kepada pelanggaran had/zina. fitnah kerancuan, serupa-serupa, tidak jelas apakah itu halal atau haram, syirik atau tidak, haq atau batal, semua rancu sehingga akhirnya yang haram dianggap halal, yang syirik dianggap tauhid, yang batal dianggap haq dan lain-lain. fitnah kesesatan bagi kita sudah jelas. Alloh berfirman : Tidak ada sesudah haq kecuali sesat. Ternyata kesesatan itu dimasukkan di dalam hati sedikit demi sedikit tanpa terasa, untuk itu kita harus teliti dan hati-hati. fitnah pelanggaran-pelanggaran, kemaksiatan- kemaksiatan dan bidah-bidah yang bisa membawa kepada syirik dan kufur. fitnah aniaya dan kebodohan. Hati jadi kejam, jahat, suka menganiaya karena kebodohan hati membabi buta. Dari kenyataan diatas wajib bagi kita selalu meneliti hati sendiri, mengenal keadaannya, menasehatinya terus- menerus, bahwa jika hati itu baik maka berbahagialah nanti di akhirat. Kalau hati rusak, maka celakalah nanti di hari kiamat. Dan ketahuilah setiap bertambah iman di dalam hati dan kuat ketaqwaannya maka bertambah cahaya yang meneranginya, sehingga bisa membedakan antara haq dan batal, hidayah dan kesesatan. Abu Said Alhudriyi meriwayatkan : Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda: hati itu ada empat macam : 1) Hati yang bersih, di dalamnya ada seperti lampu yang menerangi, 2) Hati yang tertutup yang diikat dengan tutupnya, 3) Hati yang dibalik, 4) Hati yang dilapisi. Adapun hati yang bersih adalah hati seorang mu`min di dalamnya ada cahaya lampu yang menerangi. Hati yang tertutup adalah hati orang kafir. Hati yang dibalik adalah hati orang munafik, dia mengerti yang haq, kemudian dia mengingkarinya. Hati yang dilapisi adalah hati yang di dalamnya ada iman dan nifaq, maka perumpamaan iman dalam hati adalah seperti tanaman sayuran yang tumbuh dan berkembang oleh karena air yang bersih, dan perumpamaan nifaq di dalam hati adalah seperti sebuah luka yang melebar oleh karena air nanah yang bercampur dengan darah, maka mana dua perkembangan (dua unsur) yang mengalahkan yang lain, maka dialah yang menang atas yang lain.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HATI"

Post a Comment

SILAHKAN BERI KOMENTAR DAN SARAN ANDA. Jangan malu-malu